Piagam Gumi sasak adalah salah satu bentuk aspirasi
dan inspirasi terhadap suku sasak yang sebenarnya yang kita tahu sampai saat
ini. Terlepas dari itu, tujuan utama dari Piagam Gumi Sasak itu sendiri ialah
menyatukan ruh atau mengembalikan kembali semangat dan jati diri Suku Sasak,
seperti fenomena sekarang ini tidak sedikit orang yang mengaku Suku Sasak
tetapi terkadang tidak bangga menggunakan bahasa Sasak.
PIAGAM
GUMI SASAK
Bismillahirrahmaanirrahiim
Menjadi bangsa Sasak adalah amanah
yang harus dipertanggungjawabkan kepada Allah SWT dan generasi mendatang.
Menunaikan amanah Sasak itu sejatinya merupakan mata rantai sejarah kemanusiaan
melalui simbol-simbol yang diletakkan dalam pemikiran bangsa Sasak yang
terhampar di Gumi Paer. Simbol-simbol itu merupakan tanda-tanda yang terbaca
yang membawa kembali menuju jati dirinya yang sebenarnya.
Perjalanan sejarah bangsa Sasak
diwarnai oleh hikmah yang tertuang dalam berbagai bencana yang menenggelamkan,
mengaburkan, dan menistakan keluhuran budaya Sasak. Berbagai catatan penekanan,
pendangkalan makna, pengaburan jati diri, sampai pembohongan sejarah dengan
berbagai kepentingan para penguasa yang berlangsung hingga saat ini. Beralih
pencitraan budaya dan sejarah bangsa yang ditulis dengan perspektif dan
kepentingan kolonialisme dan imperialisme modern. Hal itu telah membuat bangsa
ini menjadi bangsa imperior yang tak mampu tegak diantara bangsa-bangsa lain
dalam rangka menegakkan amanah kefitrahannya sebagai sebuah bangsa. Sadar akan
hal tersebut, kami anak-anak bangsa Sasak mengumumkan Piagam Gumi Sasak sebagai
berikut.
1. Berjuang bersama menggali dan
menegakkan jati diri bangsa Sasak demi kedaulatan dan kehormatan budaya Sasak.
2. Berjuang
bersama memelihara, menjaga, dan mengembangkan khazanah intelektual bangsa
Sasak agar terpelihara kemurnian kebenaran, kepatutan, dan keindahannya sesuai
dengan roh budaya Sasak.
3. Berjuang
bersama menegakkan harkat dan martabat bangsa Sasak melalui karya-karya
kebudayaan yang membawa bangsa Sasak menjadi bangsa yang maju dengan menjunjung
tinggi nilai religiusitas dan tradisionalitas.
4. Berjuang
bersama membangun citra sejati bangsa Sasak baru dengan kejatidirian yang kuat
untuk menghadapi tantangan peradaban masa depan.
5. Berjuang
bersama dalam satu tatanan masyarakat adat yang egaliter, bersatu, dan
berwibawa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Semoga Allah SWT senantiasa
memberikan kekuatan serta memberkahi perjalanan bangsa Sasak menuju
kemaslahatan seluruh umat manusia.
Mataram,
14 Mulud tahun Jimawal/1437 H.
26
Desember 2015
Ditandatangani bersama kami,
1. Drs. Lalu Azhar (Pemban Gumi Adat Sasak)
2. Drs. H. Lalu Mujtahid (Pemucuk Wali Paer)
3. Drs. Lalu Baiq Windia, M.Si (Ketua Majelis Adat Sasak)
4. TGH. Ahyar Abduh (Tokoh Agama)
5. Drs. H. Husni Mu’adz, M.A., Ph.D (Akademisi Budayawan)
6. Dr. Muhammad Fadjri, M.A (Sejarawan)
7. Dr. H. Jamaludin, M.Ag. (Sejarawan)
8. Dr. Lalu Abd. Khalik M.Hum. (Ahli Bahasa)
9. Drs. H. A. Muhit Ellepaki, M.Sc. (Tokoh Agama)
10. Drs.
H. Sudirman, M.Pd (Ketua Asosiasi Tradisi Lisan NTB)
11. Dr.
H. L. Agus Fathurrahman (Tokoh Budaya)
12. Mundzirin,
S.H (Advokat)
13. L.
Ari Irawan, S.E., S.Pd., M.Pd (Direktur Rowot Nusantara Sasak)
wah mimin luarbiasaa, makasih infonya min, suka liat generasi muda yang masih peduli akan budaya sekitarnya.
BalasHapusSemangat min, tulisan mimin adalah salah satu langkah dalam pelestarian budaya
BalasHapusMenambah wawasan artikelnya
BalasHapusmakasih infonya, menambah wawasan
BalasHapusWah menarik sekali terimakasih mbk
BalasHapusSemangat ! Terimakasih informasinya.
BalasHapusNais, good
BalasHapusSemoga bermanfaat
BalasHapusBangga dong masyarakat sasak
BalasHapussangat membantu buat generasi muda
BalasHapusTerima kasih informasinya
BalasHapus